oleh Tardinus Pandjaitan PADAN -FACEBOOK Laki2 marga Panjaitan dilarang menikah dengan semua boru/wanita marga : 1. Panjaitan 2. Silitonga 3. Siagian 4. Sianipar Karena mereka berempat abang beradik, dipanggil ITO atau NAMBORU Panjaitan Juga dilarang mengawini boru : 5. Simanullang 6. Sinambela 7. Sibuea Karena Marga Panjaitan Berjanji/marpadan menjadi abang beradik, dipanggil ITO. Juga dilarang mengawini boru : 8. Nainggolan Parhusip 9. Nainggolan Batuara 10. Hutabarat Parbaju Bosi Karena moyang Ketiga marga diatas mengambil istrinya boru Panjaitan, kita memanggil ketiga marga tersebut Amangboru, Borunya dipanggil ITO, dan perempuan ketiga marga diatas memanggil OMPUNG. Selain itu Pemuda/Laki2 marga panjaitan tidak boleh menikahi anak perempuan dari : 1. Seluruh yg kita panggil Amangboru (istrinya boru Panjaitan) 2. Ibu kita kakak beradik 3. Ipar dari Paman/Tulang kita atau Abang/Adik dari Nantulang kita Selain wanita/boru diatas silahkan menikah. Hal2 yg k...
Oleh Tardinus Pandjaitan PADAN - Facebook Pada hakekatnya Panjaitan tidak pernah "MARPADAN" dengan Sibuea, Simanullang dan Sinambela, tetapi Panjaitan memanggil ketiga marga itu "ANGGI DOLI", namun ada beberapa hal harus dipilah dalam hal ini sbb : Semua marga Sibuea adalah ANGGI DOLI PANJAITAN, sedangkan Simanullang dan Sinambela tidak semua menjadi ANGGi DOLI PANJAITAN tetapi sebagian dari keturunannya, namun dalam aktivitas adat ada sebagian yg mengatakan Simanullang dan Sinambela MARPADAN dgn PANJAITAN dan sebagian lagi mengatakan tidak. Kata Marpadan sebenarnya datang dari pihak Sibuea, Simanullang dan Sinambela, tetapi Marga Panjaitan mengatakan ANGGI DOLI bukan PADAN. Oleh karena itu setiap Marga PANJAITAN WAJIB mengatakan ANGGI DOLI kepada ketiga marga itu dalam aktivitas apapun, demikian bila boru Panjaitan ketemu dgn ketiga marga itu wajib memanggil ITO, mereka adalah ITO asli LHO, buka ITO PADAN, dan jangan sekali-sekali mengatakan marpad...
Menurut cerita ayah saya Oloan Natigor Panjaitan (lahir, 01-07-1939), pada suatu waktu, Raja Sisingamangaraja Sinambela dan Raja Panjaitan bersepakat menemui Tulangnya (pamannya) Raja Uti Borbor/Pasaribu untuk mencari ilmu dan kerajaan. Kedua orang ini adalah Raja di kaumnya masing-masing, dan kedua orang ini adalah bersaudara sedarah (Bapak yang sama, ibu yang berbeda). Maka berangkatlah kedua orang raja ini. Ketika mereka sampai di rumahnya tulangnya ini, yang menemui hanya istrinya (Nantulang mereka) dengan alasan Tulang mereka sedang bekerja. Maka disampaikanlah maksud kedatangan mereka berdua, yaitu untuk meminta berkat / tuah dari tulangnya Raja Uti. Disampaikan nantulangnya inilah maksud kedatangan mereka ke tulangnya Raja Uti. Lalu Raja Uti pun berpikir, kiranya mereka berdua ini diujinya dulu sebelum diberikannya Tuah Kerajaan itu kepada ponakan-ponakannya ini.Disuruhnyalah kedua keponakannya ini untuk menangkap kuda putihnya yang lepas. Maka kedua orang Raja ...
Comments
Post a Comment